Wednesday, February 14, 2024

APAKAH AKU SEORANG PERUNDUNG DAN SOLUSINYA

 Selamat pagi semuanya...

Tidak ada manuasia yang sempurna. Manusia adalah makhluk yang perbuatannya tak luput dari kebaikan dan dosa. 

Yuk kita introspeksi diri, mencoba mengingat-ingat perlakuan buruk apa yang pernah kita lakukan kepada orang lain baik yang disengaja maupun tidak. 

Mari kita isi questionersnya...




Untuk melihat hasil survey silahkan klik DI SINI





KIAT-KIAT BERHENTI MENJADI PERUNDUNG

A. INTROSPEKSI DIRI


 Apakah Anda menyakiti orang lain karena pernah disakiti? Adakalanya, seseorang menjadi perundung karena meniru perilaku orang lain. Cobalah mengingat seperti apa sikap orang-orang terdekat yang tidak mampu menerima diri sendiri dan merasa tidak berdaya.[4]
  • Jika Anda mengalami perundungan di rumah, segera berkonsultasi dengan konselor di sekolah, terapis profesional, atau orang yang bisa dipercaya.


 Biasanya, seseorang menjadi perundung karena ada hal-hal yang membuatnya merasa tidak percaya diri. Lakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut:[5]
  • Apakah Anda merundung karena ingin menutupi kelemahan diri sendiri? Salah satu motif utama perundungan adalah menjatuhkan orang lain untuk menyembunyikan rasa tidak berdaya.
  • Apakah Anda merundung agar terkesan hebat? Bisa jadi, Anda mempertahankan situasi bermasalah dalam komunitas sebagai cara menunjukkan dominasi.
  • Apakah Anda mencemooh orang lain karena Anda berdua memiliki kekurangan yang sama? Merundung orang lain karena sifat yang sama-sama tidak menyenangkan juga merupakan salah satu alasan umum terjadinya perundungan.
  • Apakah Anda merundung karena kehidupan Anda mengecewakan? Beberapa orang bersikap buruk kepada orang lain ketika mereka tidak berdaya mengubah kondisi kehidupannya.

 Apa yang terpikirkan saat Anda menyakiti orang lain? Kejadian apa yang biasanya memicu perundungan? Kemampuan mengidentifikasi pemicu yang sama setiap kali Anda ingin merundung bisa membantu Anda menghentikan perilaku negatif.

B. MENGENDALIKAN TINGKAH LAKU

 Tanyakan kepada diri sendiri apa yang Anda rasakan jika Anda sendiri yang mengalami perundungan. Jangan menyakiti orang lain kalau Anda tidak mau disakiti secara fisik atau emosional. Perlakukan orang lain selayaknya ia ingin diperlakukan.

 
Untuk menghilangkan keinginan merundung, ungkapkan apa yang Anda rasakan kepada korban atau calon korban. Contohnya, jika Anda berdua tadinya berteman, tetapi bermusuhan karena salah paham, sebaiknya masalah ini diselesaikan baik-baik

 
Perilaku ini tentu ada pemicunya sebab biasanya, orang merundung bukan tanpa sebab. Motif perundungan sangat beragam. Cari tahu penyebabnya dengan menjawab pertanyaan berikut:[9]
    • Apakah Anda ingin merasa hebat karena pernah mengalami perundungan?
    • Apakah Anda tinggal di lingkungan yang sering terjadi perundungan?
    • Apakah Anda cemburu atau iri kepadanya?
    • Apakah Anda ingin "diterima" atau "terkesan hebat"?

C. BERHENTI MERUNDUNG

 
Jika Anda merundung orang lain karena kesulitan mengendalikan emosi, sempatkan berpikir sebelum bertindak. Contohnya, jika ucapan seseorang membuat Anda kesal, tenangkan diri dengan bernapas dalam-dalam sebelum merespons.[10]
  • Sadari bahwa Anda mengambil keputusan untuk menunjukkan sikap tertentu setiap kali bertindak. Hanya Anda yang bisa mengendalikan ucapan dan kelakuan Anda.

 
Anda berada di antara orang-orang yang berpengaruh buruk apabila menyakiti orang lain agar diterima oleh mereka. Mungkin Anda tidak mau merundung, tetapi terpaksa melakukannya agar bisa bertahan dalam komunitas. Jangan bersosialisasi dengan mereka agar Anda tidak merundung.[11]
  • Jika mereka menuntut Anda merundung orang lain, ceritakan hal ini kepada orang yang bisa menolong Anda.

 
Mungkin Anda bersikap buruk kepada orang lain karena tidak memahami perspektifnya. Tanyakan kepada diri sendiri apa rasanya kalau Anda diperlakukan buruk seperti ini.[12]
  • Sisihkan waktu untuk berinteraksi dengan orang lain dan mengenalnya lebih dekat.
  • Ingatlah bahwa semua orang setara: Anda tidak lebih baik daripada orang lain dan orang lain tidak lebih baik daripada Anda.
  • Hargai keunikan setiap orang. Jangan menilai orang lain yang latar belakangnya berbeda.

 
Berkonsultasilah dengan konselor atau terapis jika Anda tidak bisa mengendalikan keinginan merundung. Ia mampu menjelaskan cara mengubah kebiasaan ini.


D. BERBAIKAN 

 
Meskipun Anda sudah berhenti merundung, masih banyak yang harus dilakukan agar korban mau memercayai Anda. Cobalah mengingat semua tindakan buruk yang Anda lakukan kepadanya, lalu sampaikan permintaan maaf yang tulus dengan rendah hati dan sopan. Ungkapkan apa yang pernah Anda lakukan dan katakan dengan penuh penyesalan agar ia tahu bahwa Anda bisa dipercaya dan ucapannya bisa dipegang. Jika Anda mengakui kesalahan karena merundungnya, kemungkinan besar ia tidak menolak Anda atau menghindar. Bahkan, Anda bisa memperbaiki hubungan dan berteman dengannya.[15]
  • Jangan meminta maaf jika tidak tulus. Ucapan yang dibuat-buat akan ketahuan.
  • Jika Anda melukai perasaan orang lain berulang-ulang, mungkin ia tidak mau berbicara dengan Anda. Hargai keputusannya dan sadari bahwa hubungan mungkin sudah berakhir.

2. Maafkan diri sendiri. 
Masa lalu tidak bisa diubah, tetapi Anda bisa memaafkan diri sendiri dan menjalani hidup dengan tenang

 
Terapkan cara baru memahami orang lain dan menjalin relasi yang baik sampai Anda terbiasa memperlakukan orang lain dengan sopan. Jika Anda mulai memikirkan lagi hal-hal yang memicu kemarahan, kendalikan diri dengan berpikir sebelum bertindak. Fokuskan perhatian pada hal-hal yang membuat Anda merasa terhubung dengan orang lain dan hargai hak asasi semua manusia. Anda tidak bisa mengendalikan orang lain, tetapi Anda bisa mengendalikan diri sendiri


MARI BERNYANYI

 Hai semuanya.... Yuk kita tonton beberapa video karya temanmu :) VIDEO LENGKAPNYA ADA DI SINI